FORTIFIKASI DAN KETERSEDIAAN ZAT BESI PADA BAHAN PANGAN BERBASIS KEDELAI MENGGUNAKAN BESI EDTA, GLISINAT, FUMARAT, DAN SUKSINAT

Jurnal ITEKIMA

ISSN: 2548-947x

Vol.1, No.1, Februari 2017

 

FORTIFIKASI DAN KETERSEDIAAN ZAT BESI PADA BAHAN PANGAN BERBASIS KEDELAI MENGGUNAKAN BESI EDTA, GLISINAT, FUMARAT, DAN SUKSINAT

(Iron Fortification and Its Availibity on Soybean Based Using Iron EDTA, Glycinate, Fumarate, and Succinate)

Fauzan Amin1,2, Agustino Zulys1, dan Ridla Bakri1

1Departemen Kimia, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia

2Program Studi Kimia, Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon-Banten

E-mail/Telp: khotibkhottob@gmail.com /085715034089

 

ABSTRAK

Penyebab utama dari anemia adalah rendahnya asupan zat besi dari makanan. Salah satu cara untuk mengurangi risiko anemia zat besi adalah dengan menambahkan fortifikan zat besi pada bahan pangan berbasis kedelai, seperti tempe, tahu, dan susu. Beberapa fortifikan zat besi yang biasa digunakan adalah besi EDTA, glisinat, fumarat, dan suksinat. Namun, belum diketahui jenis dan jumlah fortifikan terbaik untuk pangan berbasis kedelai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ketersediaan zat besi pada pangan berbasis kedelai dan menentukan jumlah fortifikan ideal yang ditambahkan pada sampel tempe, tahu, dan susu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel tempe dan susu memiliki kadar Fe tertinggi masing-masing 5,0709 mg dan 7,5684 mg dengan penambahan fortifikan besi EDTA sebesar 50 mg. Adapun sampel tahu memiliki kadar Fe tertinggi sebesar 1,5313 mg dengan penambahan besi EDTA 50 mg. Sampel susu memilki kadar Fe mendekati kadar yang direkomendasikan (8-15 mg).

Kata kunci: anemia zat besi, fortifikasi, in vitro

 

ABSTRACT

The major cause of iron deficiency in human body is the low intake of iron from foods. One of strategy to overcome the iron deficiency anemia (IDA) in Indonesia is iron fortification to soya-based (i.e., soya milk, tempeh, and tofu) by adding iron fortificant. Some iron fortificants commonly used are iron EDTA, Glycinate, Fumarate, and succinate. However, number and the best fortificant in soybean basis is not yet known well. The objective of this research is to know and compare iron availibilty from these fortificant. The result showed that the highest iron availibilty in tempe and soymilk are 5,0709 and 7,5684 mg by adding 50 mg iron EDTA. Soybean sample also has theĀ  highest iron availibilty (1,5313 mg) by adding 50 mg iron EDTA. Soymilk sampel has iron availibilty near Reccommendation Dietary Allowance.

Key words: iron deficiency, fortificant, iron availibility

 

Tautan:

10 ITEKIMA_UI_Amin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *