PENGARUH KONSENTRASI PELARUT, WAKTU EKSTRAKSI, DAN NISBAH BAHAN BAKU DENGAN PELARUT TERHADAP EKSTRAKSI KUNYIT KUNING (Curcuma longa L.)
(Effect of Solvent Concentration, Extraction Time, and Raw Materials Ratio with Solution to Yellow Turmeric Extraction (Curcuma longa L.))
Ida Wati, Maya Ramadianti Musadi, Nadia Siti Khumaira, & Ade Rizki Amelia
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional, Bandung
E-mail/telp: idawati237@gmail.com/ 0817229360
ABSTRAK
Kunyit kuning merupakan salah satu tanaman rempah dan obat yang tumbuh subur di Indonesia sehingga dapat ditanam sebagai tanaman monokultur maupun sebagai tanaman rumah. Salah satu senyawa penting yang terdapat pada kunyit kuning yaitu kurkumin. Senyawa ini bermanfaat untuk pencegahan, perawatan, dan pengobatan berbagai jenis penyakit karena senyawa kurkuminoid bersifat anti oksidan, antitumor, antikanker, antipikun, antimikroba, antiseptik, dan antiinflamasi. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah sokletasi dengan pelarut etanol untuk mendapatkan ekstrak kurkuminoid. Absorbansi ektrak kurkuminoid diukur untuk mengetahui konsentrasi kurkumin dan ekstrak kurkuminoid diuji aktivitas antikankernya dengan metode microculture tetrazolium technique (MTT) pada sel kanker leukemia P388. Ekstraksi dilakukan dengan beberapa variasi seperti waktu operasi (6, 8, 10, dan 12 jam), konsentrasi pelarut (70% dan 96%), dan nisbah bahan baku dengan pelarutnya (1:4 dan 1:10). Hasil % yield ekstrak tertinggi diperoleh sebesar 15.89% dan kadar kurkumin tertinggi sebesar 891.120,7 ppm dengan waktu ekstraksi 12 jam, konsentrasi pelarut 96%, dan nisbah bahan baku-pelarut 1:10.
Kata kunci: kunyit kuning, kurkuminoid, leukemia P388, MTT assay.
Full text: